https://tribratanews.polresaru.com- Kapolres Kepulauan Aru AKBP Eko Budiarto, S.I.K yang dampingi oleh Ketua Bhayangkari cabang Kepulauan Aru Ny. Shandra Eko serta Kabag Ops Polres Kepulauan Aru AKP Teddy, SH., S.I.K bersama istri datang menjenguk Bidan Rut Unwawirka yang mengalami keguguran.

Rut Unwawirka (32), bidan yang bertugas di Puskesmas Meror, Kecamatan Aru Selatan Timur, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Rut mengalami keguguran lantaran terguncang gelombang saat dalam perjalanan ke tempat tugas di dekat perbatasan dengan Australia itu.

Saudara Yopi yang merupakan suami dari Bidan Rut menuturkan, “Kapolres Kepulauan Aru bersama rombongan Polres Aru menjenguk Rut di Rumah Sakit Umum Daerah Cendrawasih Dobo pada Selasa (4/8/2020) malam. ”Rombongan Pak Kapolres membawa makanan dan menyerahkan bantuan untuk biaya perawatan,” katanya.

Kepada pihak keluarga, AKBP Eko Budiarto memberikan penguatan dan menyarankan agar Rut fokus pada pemulihan sebelum kembali lagi ke tempat tugasnya di Puskesmas Meror. Lokasi itu berada di sisi selatan Kepulauan Aru, dekat dengan perbatasan Australia. ”Pak Kapolres juga bilang, kalau ada kendala di tempat tugas, bisa minta tolong ke polisi. Nanti akan dibantu,” kata Yopi.

Yopi menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan dukungan dari sejumlah pihak atas musibah yang dialami istrinya itu. Selain Kapolres, pihak Puskesmas Meror, tempat Rut bekerja, juga memberikan dukungan dan bantuan. ”Dari daerah, sejauh ini tidak ada,” ujar Yopi saat ditanya terkait perhatian pemerintah daerah terhadap Rut.

Seperti diberitakan pada Selasa, Rut berangkat ke tempat tugas pada 22 Juli lalu. Saat itu, ia menggunakan kapal rakyat dari Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru. Ia berlayar di tengah gelombang tinggi lantaran daerah itu tengah dilanda musim timur. Musim timur adalah cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi mulai Mei hingga September.

Dari Dobo, ia berlayar tiga jam ke Pulau Benjina. Tiba di sana, ia bermalam kemudian melanjutkan perjalanan keesokan harinya ke Desa Meror, tempat tugas. Total perjalanan sekitar 13 jam di luar waktu istirahat. Setelah tiba di sana, ia mengalami kesakitan pada bagian perut hingga mulai terjadi pendarahan pada 1 Agustus.

Minimnya peralatan kesehatan di sana membuat dirinya memutuskan ke Dobo pada 3 Agustus pagi. Ia lalu menggunakan kapal rakyat selama empat jam kemudian dijemput oleh suaminya menggunakan perahu cepat di tengah laut. Sekitar pukul 16.00 WIT, masih pada hari yang sama, ia tiba di Dobo.

Kepala Bagian Operasional Polres Kepulauan Aru AKP Florensius Teddy, yang dikonfirmasi secara terpisah, membenarkan bantuan yang diberikan oleh Kapolres Kepulauan Aru yang hadir bersama istri dan didampingi Teddy bersama istrinya. Teddy mengatakan, kehadiran mereka untuk memberikan dukungan kepada Rut dan keluarga.

Menurut Teddy, kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi banyak pihak. Secara internal, Kapolres telah memerintahkan jajarannya agar memberikan dukungan penuh terhadap petugas kesehatan di daerah terpencil. ”Waktu evakuasi Ibu Rut ke kapal, ada anggota kami yang ikut membantu,” katanya.

Sejumlah warganet pun menanggapi berita soal musibah yang dialami Rut tersebut di sejumlah grup percakapan media sosial Facebook. ”Semoga bidan itu baik-baik saja. Pengabdiannya luar biasa, tetapi tak ada perhatian dari negara,” tulis seorang warganet di Facebook.

Seorang pengguna Facebook lainnya menganggap kejadian yang dialami Rut itu sebagai ironi di saat umur negara ini memasuki usia 75 tahun. Ia berharap, pemerintah dapat memberikan perhatian yang serius untuk masalah kesehatan di ujung negeri seperti Kepulauan Aru.